Selasa, 24 Februari 2009

Lihat Track Record-nya

Pemilu makin dekat. 44 hari lagi. Maka wajar jika udara kita makin penuh dengan berndera berbagai partai, plus nama caleg yang mengibarkannya. Maka wajar jika pohon-pohon tak lagi berbuah. Tapi tumbuh bendera di puncaknya. Plus foto-foto caleg di batang-batangnya.

Banyak orang awam yang bingung mau milih yang mana. Maka siapa yang nempel di dekat rumahnya bisa jadi itu yang dicentang tanggal 9 April nanti. Atau siapa yang mengetok pintu memberi uang, atau siapa yang mengetok pintu untuk tulus silaturahim.

Untuk yang melek informasi mudah melakukan pilihan. Yaitu dengan melihat track record-nya. Ini pula yang dianjurkan oleh PKS. Lihat track recordnya, seperti iklan ini:

Jumat, 13 Februari 2009

BERKAH SENYUM

Oleh: Choirul Asyhar

Alhamdulillah, Allah memberikan perangkat ekspresi pada wajah kita yang bernama senyum ini. Bayangkan jika ‘senyum’ ini tidak ada di wajah manusia. Hidup terasa tegang, kaku, tertekan. Hubungan sesama manusia menjadi tidak akrab, tidak saling menyapa, bahkan bisa menjadi bermusuhan satu sama lain. ‘Hanya’ dengan saling melempar senyuman semua ketegangan, kekakuan, ketertekanan dan permusuhan bisa lumer. ‘Hanya’ dengan menebar senyuman keakbaran, persahabatan, saling kenal, saling dekat bisa terjalin.

Subhanallah. Karena itulah sungguh menakjubkan ketika Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa senyum itu juga sedekah. Bagai menebar sedekah materi yang bisa meningkatkan kesejahteraan si miskin, menebar senyum juga bisa menciptakan kesejahteraan ruhani pada lingkungan masyarakat.

Tiga-empat bulan terakhir ini sampai dua bulan ke depan wajah Indonesia juga banyak dibanjiri senyuman. Meskipun hanya berupa gambar. Yaitu senyuman ratusan ribu Caleg, yang poster wajahnya terpampang di seluruh pelosok negeri. Mulai dari jalan besar sampai jalan desa bahkan dusun dan jalan setapak di pematang sawah. Tiang listrik dan pohon-pohon tak luput dari kunjungan gambar-gambar Caleg-caleg yang selalu tersenyum ini.

Saya belum menemui gambar Caleg yang tegang tanpa senyuman. Apalagi cemberut. Dari yang senyuman lebar sehingga tampak gigi serinya, sampai senyum simpul yang hanya tersungging sedikit. Tak masalah, asal dilakukan dengan tulus dari hati yang terdalam, insya Allah pesan senyum itu akan sampai ke hati rakyat calon pemilihnya.

Ya, ketulusan itu memang penting. Apalagi bagi seorang Caleg. Senyuman yang gambarnya ditebar di mana-mana itu semoga dilakukan dengan tulus. Bukan hanya karena ingin meraih simpati rakyat, agar terpilih dan duduk di kursi dewan. Ketulusan senyuman para Caleg akan terbukti nanti setelah mereka bekerja di gedung dewan dan benar-benar terjun di masyarakat. Sekarang Anda menebar senyuman kepada rakyat; nanti setelah menjadi wakil rakyat, giliran rakyatlah yang tersenyum. Karena kehidupannya menjadi lebih baik. Itu berkat perjuangan Anda yang mau bersusah payah dan bersakit-sakit memperjuangkan nasib rakyat di gedung dewan.

Jangan sampai Anda memonopoli senyuman. Kini Anda menebar senyuman untuk meraih simpati. Dan ketika menjadi anggota dewan Anda terus tersenyum menikmati kedudukan dan kekayaan. Sementara rakyat terus menangis meratapi nasibnya. Naudzubillahi min dzalika.

Semoga bertebarannya senyuman di seantero Indonesia ini mendatangkan berkah Allah bagi bangsa ini. Amin.

Cikarang Baru, 13 Februari 2009

Selasa, 10 Februari 2009

Perencanaan itu Perlu!

Untuk mencapau kemenangan Pemilu 2009, yang kita perlukan adalah:
1. Perencanaan
2. Satu tujuan yang jelas
3. Fokus
4. Klik video ini.......

Sabtu, 07 Februari 2009

PKS Terus Difitnah

Sebuah klarifikasi atas sebuah fitnah keji yang disampaikan SCTV dan berbagai media pemfitnah lainnya.

Dengan ini, janganlah kita terperngaruh oleh fitnah tersebut. Dan kita ambil ibrohnya demi meningkatkan kualitas ruhiyah kita.

http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6819
Kamis, 05/02/2009 17:58:09

Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim– antara tertuduh Zulhamli dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".

PK-Sejahtera Online: Menjelang Pemilu 2009, dinamika politik semakin memanas. Upaya penyebaran isu, wacana negatif, dan fitnah terus bergulir. PKS yang selama ini dikenal sebagai partai da'wah yang konsisten dengan jargon "Bersih, Peduli, Profesional" terus digoyang citranya, tidak hanya terjadi di tingkat lokal tetapi sampai berdampak secara nasional.

Setelah kader PKS M. Rifa'i Lubis difitnah melakukan pencabulan kepada anak di bawah umur, kini Zulhamli Al Hamidi (anggota DPRD Kota Jambi) kembali menjadi objek fitnah. Pemberitaan di beberapa media terkesan tidak berimbang, tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan. Dalam berita Liputan 6 Siang SCTV pada hari Rabu, 4 Februari 2009 pukul 12.00– yang ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia – penyiar televisi itu menyebut bahwa: menurut Polisi, saat ditangkap oleh Satpol PP Zulhamli sedang berhubungan intim dengan pemijat di panti pijat tersebut.

Dampak dari berita ini tentu sangat luas. Reaksi negatif muncul dari masyarakat luas terhadap PKS. Seluruh kader PKS se-Indonesia jelas amat terkejut mendengar berita di SCTV tersebut. Bahkan banyak kader PKS yang sedang merantau di luar negeri di berbagai benua, ikut mempertanyakan masalah ini. Padahal apa yang diberitakan oleh SCTVsungguh suatu fitnah yang nyata!

Dalam pertemuan yang digelar di Poltabes Jambi (Kamis/4 Februari 2009 pukul 14:00 WIB), Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara tertuduh Zulhamli denganpetugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".

Apalagi jika persoalan ini dilihat dari sudut pandang kaidah hukum positif sebagaimana yang berlaku di Indonesia, sama sekali tidak ada aspek hukum yang dilanggar oleh Zulhamli. Selain tempat pijat tersebut memiliki izin operasional resmi dari Pemerintah Kota Jambi, petugas yang ditemui saat razia berlangsung adalah petugas perempuan resmi dan berseragam lengkap.

PKS mempertanyakan mengapa substansi pemberitaan menjadi liar dan tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan? Mengapa PKS terus difitnah? Kami melihat ada upaya dan i'tikad tidak baik untuk menyudutkan, menyerang dan merusak citra PKS secara bottom-up dan sistematis.

PKS sangat mengedepankan sistem dan mekanisme partai dalam menangani persoalan yang menimpa para kadernya. Di dalam struktur PKS, ada lembaga Dewan Syari'ah sebagai yang paling berhak menilai perilaku kader baik secara pribadi maupun di ranah publik (mengingat ada lebih dari 1000 kader PKS yang bekerja sebagai pejabat publik di Legislatif, Yudikatif, maupun Eksekutif).

Meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun secara etika kepartaian, seluruh kader PKS jelas tidak diperkenankan mengunjungi panti pijat karena konotasi tempat tersebut cenderung negatif di mata masyarakat.

Merasa dirugikan, PKS juga akan menuntut secara hukum pemberitaan di SCTV yang tidak didasari oleh fakta yang kuat, akurat, dan berimbang. PKS merasa diperlakukan tidak adil oleh media karena kesimpangsiuran ini menggerogoti kerja-kerja positif PKS selama ini di tengah masyarakat.

DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Jambi
Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd
Ketua Umum