Senin, 06 April 2009

Ada Apa Dengan KPU

Menjelang hari H Pemilu, KPU bikin gebrakan baru.
Pada 27 Maret lalu, Komisi Pemilihan mengeluarkan surat edaran Nomor 612/KPU/III/2009. Surat itu membolehkan individu menyumbang di atas Rp 1 miliar dan badan usaha di atas Rp 5 miliar. Syaratnya, sumbangan tidak diberikan sekaligus.

Sebuah surat edaran yang menimbulkan tanda tanya ada apa gerangan dengan KPU. Terkesan ada nuansa merestui money politics di dalamnya. Paling tidak surat edaran itu akan mudah dimanfaatkan oleh oknum yang demen main-main uang untuk membeli suara rakyat.

DR. Hidayat Nurwahid, Ketua MPR RI segera bereaksi atas terbitnya surat edaran itu.
"Surat edaran itu dapat menjadi sarana money laundering. Untuk itu KPU harus mencabut secepatnya," ungkapnya. Surat Edaran itu berisi dibolehkannya individu menyumbang di atas Rp 1 miliar per transaksi, dan badan usaha di atas Rp 5 miliar per transaksi.

"Surat edaran itu dapat menjadi sarana money laundering. Untuk itu KPU harus mencabut secepatnya," ungkap Hidayat Nur Wahid di hadapan puluhan ribu kader dan simpatisan PKS yang hadir dalam rapat umum PKS di Lapangan Cirenggang, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (4/4).

Keluarnya surat edaran KPU yang hanya beberapa hari menjelang hari H Pemilu dapat menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. "Ada apa di balik keluarnya surat edaran yang mendadak itu," Tanya Hidayat. Jika surat edaran itu tidak dicabut, Hidayat mengkhawatirkan, kualitas Pemilu 2009 kurang baik. Karena akan muncul banyak kecurangan, terutama money politics. Padahal, kata Hidayat, KPU seharusnya meneruskan tradisi sukses dalam penyelenggaraan Pemilu. Mantan Presiden PKS itu menegaskan, KPU harus segera menyelesaikan masalah yang dapat menghambat suksesnya Pemilu 2009. Selain pencabutan surat edaran yang keluar menjelang pelaksanaan Pemilu, juga persoalan DPT yang hingga kini masih menjadi persoalan.

"Karenanya Pemilu 2009 harus benar-benar kita sukseskan. Setidaknya ada tiga hal yang sampai saat ini bisa menghambat kesuksesan Pemilu 2009. Persoalan DPT yang belum beres, Surat Edaran KPU soal sumbangan partai, dan money politics," kata Hidayat. Oleh karenanya, Anggota Majelis Syuro PKS itu mengajak seluruh pihak, pemerintah, KPU Pusat, Daerah, Partai Politik para caleg, agar melanjutkan prestasi Indonesia di tingkat dunia sebagai negara pelaksana demokrasi terbesar ketiga dunia dan terbesar pertama di dunia Islam. (hp)

Sumber http://pk-sejahtera.org/v2/main.php?op=isi&id=7178

Rabu, 25 Maret 2009

Mudahnya Memasarkan PKS

Pemilu makin dekat, sosialisasinya semakin digenjot. Lha wong KPU masih tenang-tenang aje. Masih banyak yang tidak tahu cara memilih. Coblos atau contreng. Trus contreng itu diapain to.... PKS akhirnya harus terus menerus mensosialisasikannya. Lalu merekamnya, menjadikannya kartun dan menguploadnya ke Youtube, agar bisa dinikmati lebih banyak warga masyarakat.


Salah satunya yang menikmati adalah para relawan yang siap jadi saksi di TPS-TPS di Cikarang Timur nantinya. Banyaknya materi video yang bisa saya download dari youtube membuat para calon saksi gembira menerimanya. Sayapun senang mempresentasikannya di depan mereka.
Karena senang sama senang semoga ilmunya nyangkut. Ya berita baik tentang PKS dari berbagai media maupun made in kader PKS sendiri membuat kita mudah memasyarakatkan PKS. Salut dan terima kasih buat para arsitek di belakangnya!

Ya, pemilu semakin dekat, maka sosialisasi terus harus dilakukan. Termasuk juga pelatihan-pelatihan bagi calon saksi. Agar mereka nanti dapat bekerja profesional di TPS masing-masing. Bukan cuma mencatat hasil pemilu. Tapi benar-benar menyaksikan dan mengontrol jalannya pemungutan suara dari jam 6 pagi sampai selesai.


Dan tak kalah pentingnya kerja besar dan berat ini akan menjadi ringan jika diberi muatan lagi.... Lho?

Ya, muatan keikhlasan untuk mendapat ridho Allah SWT.

Yang Kreatif di Balik Iklan

Selain perang darat, beberapa partai politik tak melewatkan pertarungan di udara. Melalui iklan politik di layar televisi, persaingan merebut simpati publik menjadi makin ketat. Salah satu tokoh di balik iklan itu adalah Irfan Wahid. Wahid, nama belakang ayah dua anak kelahiran Jakarta, 25 Februari 1969 lalu itu, tentu saja akan mengingatkan kita pada mantan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pemilik nama Irfan Wahid (akrab disapa Ipang Wahid) tersebut memang keponakannya. Tepatnya, anak sulung Salahuddin Wahid (Gus Sholah), adik kandung Gus Dur.

Tak seperti sejumlah keluarga besar Wahid lainnya, Ipang lebih memilih gemerlap dunia periklanan sebagai jalan hidup. Namun, politik sepertinya memang tidak bisa jauh darinya. Bukan sebagai politikus, melainkan sebagai konsultan sekaligus sutradara iklan politik. "Berlabuh sebagai konsultan komunikasi politik sebenarnya termasuk bagian dari perjalanan spiritual saya," ujar Ipang kepada Jawa Pos saat ditemui di kantornya. Dia mengaku, keputusannya ikut terjun di dunia politik, meski bukan di politik praktis, adalah bagian dari proses dakwah. Sejak Desember 2007 lalu, Ipang memiliki peran signifikan dalam strategi komunikasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Slogan bersih dan peduli termasuk salah satu hasil pemikirannya bersama anak buahnya di Fastcomm Communication. "Iklan di tv otomotis juga kami yang tangani," ungkapnya.

Mengapa PKS? Ipang mengaku, hanya kebetulan PKS yang lebih dulu melamar dirinya. "Sebenarnya saya terbuka dengan semua partai Islam, tapi PKS memang lebih dekat," ujar mantan anggota dewan pakar DPP PKS yang sudah mengundurkan diri tersebut. Selain iklan politik PKS, Ipang sempat menggarap iklan Soetrisno Bachir yang memiliki slogan terkenal Hidup Adalah Perbuatan, iklan selamat hari raya dari PKB, dan beberapa iklan lain. "Tapi, saat ini saya hanya memegang PKS, yang lain belum," ungkapnya.

Dia mengaku puas dengan hasil iklan PKS selama ini. Dengan dana terbatas, efektivitas iklan PKS bisa menandingi iklan partai lain yang keluar dana lebih besar. "PKS ini kan termasuk dhuafa, jadi sejak awal saya berpikir bagaimana membuat iklan berkonten unik, tapi murah," tandasnya. Beberapa iklan PKS memang sempat memunculkan kontroversi di publik. Antara lain, iklan pahlawan nasional, iklan yang menampilkan guntingan headline berita, dan lainnya. "Itu salah satu parameter keberhasilan, sedikit beriklan, tapi banyak berita di media," katanya lantas tertawa. Sejak lulus dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Ipang bertekad menggeluti bidang periklanan. Dia pun terbang ke Amerika untuk mengambil kuliah musik dan bisnis video di The Art Institute of Seattle. Di sana Ipang sempat bekerja di sebuah perusahaan periklanan besar Amerika. "Nah, dari situlah saya mulai sampai sekarang jadi sutradara," kisahnya.

Begitu pulang ke Indonesia, dia sempat bekerja di perusahaan asing yang bergerak di bidang periklanan sampai 2000. Dua tahun selanjutnya, dia membuka perusahaan sendiri dengan nama 25 Frames. Perusahaan itu kemudian berkembang menjadi Fastcomm sampai sekarang. "Di perusahaan, orang bekerja pada saya maskimal tiga tahun. Setelahnya dia harus buka perusahaan sendiri. Saya siapkan kaderisasi agar periklanan di Indonesia tidak hanya dikuasai orang asing," paparnya.

(sumber: Jawa Pos.co.id)

Selasa, 24 Februari 2009

Lihat Track Record-nya

Pemilu makin dekat. 44 hari lagi. Maka wajar jika udara kita makin penuh dengan berndera berbagai partai, plus nama caleg yang mengibarkannya. Maka wajar jika pohon-pohon tak lagi berbuah. Tapi tumbuh bendera di puncaknya. Plus foto-foto caleg di batang-batangnya.

Banyak orang awam yang bingung mau milih yang mana. Maka siapa yang nempel di dekat rumahnya bisa jadi itu yang dicentang tanggal 9 April nanti. Atau siapa yang mengetok pintu memberi uang, atau siapa yang mengetok pintu untuk tulus silaturahim.

Untuk yang melek informasi mudah melakukan pilihan. Yaitu dengan melihat track record-nya. Ini pula yang dianjurkan oleh PKS. Lihat track recordnya, seperti iklan ini:

Jumat, 13 Februari 2009

BERKAH SENYUM

Oleh: Choirul Asyhar

Alhamdulillah, Allah memberikan perangkat ekspresi pada wajah kita yang bernama senyum ini. Bayangkan jika ‘senyum’ ini tidak ada di wajah manusia. Hidup terasa tegang, kaku, tertekan. Hubungan sesama manusia menjadi tidak akrab, tidak saling menyapa, bahkan bisa menjadi bermusuhan satu sama lain. ‘Hanya’ dengan saling melempar senyuman semua ketegangan, kekakuan, ketertekanan dan permusuhan bisa lumer. ‘Hanya’ dengan menebar senyuman keakbaran, persahabatan, saling kenal, saling dekat bisa terjalin.

Subhanallah. Karena itulah sungguh menakjubkan ketika Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa senyum itu juga sedekah. Bagai menebar sedekah materi yang bisa meningkatkan kesejahteraan si miskin, menebar senyum juga bisa menciptakan kesejahteraan ruhani pada lingkungan masyarakat.

Tiga-empat bulan terakhir ini sampai dua bulan ke depan wajah Indonesia juga banyak dibanjiri senyuman. Meskipun hanya berupa gambar. Yaitu senyuman ratusan ribu Caleg, yang poster wajahnya terpampang di seluruh pelosok negeri. Mulai dari jalan besar sampai jalan desa bahkan dusun dan jalan setapak di pematang sawah. Tiang listrik dan pohon-pohon tak luput dari kunjungan gambar-gambar Caleg-caleg yang selalu tersenyum ini.

Saya belum menemui gambar Caleg yang tegang tanpa senyuman. Apalagi cemberut. Dari yang senyuman lebar sehingga tampak gigi serinya, sampai senyum simpul yang hanya tersungging sedikit. Tak masalah, asal dilakukan dengan tulus dari hati yang terdalam, insya Allah pesan senyum itu akan sampai ke hati rakyat calon pemilihnya.

Ya, ketulusan itu memang penting. Apalagi bagi seorang Caleg. Senyuman yang gambarnya ditebar di mana-mana itu semoga dilakukan dengan tulus. Bukan hanya karena ingin meraih simpati rakyat, agar terpilih dan duduk di kursi dewan. Ketulusan senyuman para Caleg akan terbukti nanti setelah mereka bekerja di gedung dewan dan benar-benar terjun di masyarakat. Sekarang Anda menebar senyuman kepada rakyat; nanti setelah menjadi wakil rakyat, giliran rakyatlah yang tersenyum. Karena kehidupannya menjadi lebih baik. Itu berkat perjuangan Anda yang mau bersusah payah dan bersakit-sakit memperjuangkan nasib rakyat di gedung dewan.

Jangan sampai Anda memonopoli senyuman. Kini Anda menebar senyuman untuk meraih simpati. Dan ketika menjadi anggota dewan Anda terus tersenyum menikmati kedudukan dan kekayaan. Sementara rakyat terus menangis meratapi nasibnya. Naudzubillahi min dzalika.

Semoga bertebarannya senyuman di seantero Indonesia ini mendatangkan berkah Allah bagi bangsa ini. Amin.

Cikarang Baru, 13 Februari 2009

Selasa, 10 Februari 2009

Perencanaan itu Perlu!

Untuk mencapau kemenangan Pemilu 2009, yang kita perlukan adalah:
1. Perencanaan
2. Satu tujuan yang jelas
3. Fokus
4. Klik video ini.......

Sabtu, 07 Februari 2009

PKS Terus Difitnah

Sebuah klarifikasi atas sebuah fitnah keji yang disampaikan SCTV dan berbagai media pemfitnah lainnya.

Dengan ini, janganlah kita terperngaruh oleh fitnah tersebut. Dan kita ambil ibrohnya demi meningkatkan kualitas ruhiyah kita.

http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6819
Kamis, 05/02/2009 17:58:09

Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim– antara tertuduh Zulhamli dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".

PK-Sejahtera Online: Menjelang Pemilu 2009, dinamika politik semakin memanas. Upaya penyebaran isu, wacana negatif, dan fitnah terus bergulir. PKS yang selama ini dikenal sebagai partai da'wah yang konsisten dengan jargon "Bersih, Peduli, Profesional" terus digoyang citranya, tidak hanya terjadi di tingkat lokal tetapi sampai berdampak secara nasional.

Setelah kader PKS M. Rifa'i Lubis difitnah melakukan pencabulan kepada anak di bawah umur, kini Zulhamli Al Hamidi (anggota DPRD Kota Jambi) kembali menjadi objek fitnah. Pemberitaan di beberapa media terkesan tidak berimbang, tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan. Dalam berita Liputan 6 Siang SCTV pada hari Rabu, 4 Februari 2009 pukul 12.00– yang ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia – penyiar televisi itu menyebut bahwa: menurut Polisi, saat ditangkap oleh Satpol PP Zulhamli sedang berhubungan intim dengan pemijat di panti pijat tersebut.

Dampak dari berita ini tentu sangat luas. Reaksi negatif muncul dari masyarakat luas terhadap PKS. Seluruh kader PKS se-Indonesia jelas amat terkejut mendengar berita di SCTV tersebut. Bahkan banyak kader PKS yang sedang merantau di luar negeri di berbagai benua, ikut mempertanyakan masalah ini. Padahal apa yang diberitakan oleh SCTVsungguh suatu fitnah yang nyata!

Dalam pertemuan yang digelar di Poltabes Jambi (Kamis/4 Februari 2009 pukul 14:00 WIB), Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara tertuduh Zulhamli denganpetugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".

Apalagi jika persoalan ini dilihat dari sudut pandang kaidah hukum positif sebagaimana yang berlaku di Indonesia, sama sekali tidak ada aspek hukum yang dilanggar oleh Zulhamli. Selain tempat pijat tersebut memiliki izin operasional resmi dari Pemerintah Kota Jambi, petugas yang ditemui saat razia berlangsung adalah petugas perempuan resmi dan berseragam lengkap.

PKS mempertanyakan mengapa substansi pemberitaan menjadi liar dan tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan? Mengapa PKS terus difitnah? Kami melihat ada upaya dan i'tikad tidak baik untuk menyudutkan, menyerang dan merusak citra PKS secara bottom-up dan sistematis.

PKS sangat mengedepankan sistem dan mekanisme partai dalam menangani persoalan yang menimpa para kadernya. Di dalam struktur PKS, ada lembaga Dewan Syari'ah sebagai yang paling berhak menilai perilaku kader baik secara pribadi maupun di ranah publik (mengingat ada lebih dari 1000 kader PKS yang bekerja sebagai pejabat publik di Legislatif, Yudikatif, maupun Eksekutif).

Meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun secara etika kepartaian, seluruh kader PKS jelas tidak diperkenankan mengunjungi panti pijat karena konotasi tempat tersebut cenderung negatif di mata masyarakat.

Merasa dirugikan, PKS juga akan menuntut secara hukum pemberitaan di SCTV yang tidak didasari oleh fakta yang kuat, akurat, dan berimbang. PKS merasa diperlakukan tidak adil oleh media karena kesimpangsiuran ini menggerogoti kerja-kerja positif PKS selama ini di tengah masyarakat.

DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Jambi
Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd
Ketua Umum

Rabu, 21 Januari 2009

PKS: Apa Kata Mereka?

Senin, 19 Januari 2009

The Observer : Israel Tidak Mampu Mengalahkan Hamas

Harian The Observer dengan tiras terbesar di Inggris menurunkan hasil investigasinya di Jalur Gaza bahwa agresi Israel di Jalur Gaza yang brutal yang bertujuan memberikan pelajaran kepada gerakan perlawanan Islam Hamas tidak membuahkan hasil. Israel tidak berhasil menekuk lutut Hamas bahkan popularitas gerakan masih kuat di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Harian ini mengisyaratkan bahwa upaya menggembosi Hamas dari otoritas Palestina pimpinan Mahmod Abbas yang sudah berakhir masa jabatannya justru membuahkan popularitas gerakan itu makin naik di Jalur Gaza atau Tepi Barat. Apalagi setelah Abbas mendukung agresi Israel di Jalur Gaza.

Harian Inggris ini melansir pernyataan pimpinan gerakan Fatah Qudurah Faris tentang keyakinan bahwa perang Israel justru memperkuat posisi Hamas di dalam rakyat Palestina. The Observer menegaskan bahwa gerakan Hamas semakin kuat di hadapan pesaing politiknya. Israel dalam agresi ini hanya ingin menampakkan keberhasilan-keberhasilan dalam bentuk kebrutalan pasukannya.

Soal perundingan damai Fatah dan Hamas, harian ini memprediksi bahwa akan ada kesepakatan baru yang didasarkan kepada teks-teks kesepakatan Mekah yang ditandatangani antara dua pihak tahun 2005 yang mengakhiri peperangan internal.

Soal masa depan Fatah, harian ini melansir suara salah satu kadernya Zakaria Muhammad bahwa pilihan hanya ada dua perlawanan terang-terangan atau tersembunyi. Namn jika Fatah ikut dalam perlawanan Hamas, maka Fatah akan selamat. Zakariah menegaskan bahwa sikap sebagian pimpinan Fatah yang menginginkan Hamas hancur hanya sia-sia belaka.(Infplstn)

Jumat, 16 Januari 2009

Kamis, 15 Januari 2009

Song for Gaza by Maichael Heart

Kejahatan Perang Zionis Yahudi

Ketika Politik Anti-Humanity

Oleh: Choirul Asyhar

Karena politik Bawaslu DKI melaporkan Tifatul Sembiring Presiden PKS ke Polda Metro Jaya. Alasannya aksi solidaritas PKS terhadap Palestina adalah kampanye terselubung. Sementara kampanye turun ke jalan belum boleh dilakukan saat ini.

Aneh, ketika seluruh dunia melakukan aksi yang sama mengecam kejahatan perang yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap Palestina, di Indonesia mengecilkan masalah ini menjadi masalah kampanye parpol. Jika ormas-ormas berdemo mengungkapkan solidaritasnya kepada saudara muslim di Palestina, apakah parpol tidak boleh melakukan itu?

Pengkotak-kotakan masalah sering membuat kita banci dan mandul. Apakah hanya karena takut disebut kampanye, parpol tidak boleh mendukung rakyat? Ketika banjir melanda, posko didirikan, demi taat peraturan kampanye maka bendera harus diturunkan? Sehingga tanpa identitas? Absurd benar cara pandang di negeri ini.Parpol seakan hanya dikapling kiprahnya di ranah urusan politik. Meskipun itu bisa berarti anti-humanity. Karena hati nurani telah dibungkam mati. Membela rakyat dituduh kampanye. Membela kemanusiaan dilaporkan ke polisi. Bukankan tujuan didirikan parpol untuk membela rakyat, kemanusiaan dan keadilan? Jika ini diingkari maka praktik politik yang terjadi adalah saling gasak, gosok, gesek. Pukul sana, tendang sini. Sikut kanan, sikut kiri.

Apakah ungkapan kemanusiaan hanya boleh dilakukan setelah parpol menang pemilu dalam bentuk kebijakan negara atau pemerintah? Sedangkan pemerintah sendiri tidak ada kebijakan unjuk rasa terhadap aksi anti-kemanusiaan yang dilakukan oleh penjajah Zionis Yahudi Israel?Kecaman keras yang dilayangkan oleh Presiden melalui surat, jika memang keras, apakah cukup?

Tokoh pejuang Palestina, dalam wawancara di sebuah majalah mengatakan bahwa rakyat Palestina mengikuti berita dukungan dari seluruh dunia termasuk Indonesia dalam bentuk aksi-aksi demonstrasi. Dan ini memberi semangat moral yang sangat tinggi, bahwa Palestina tidak sendirian melawan penjajah Zionis Yahudi Israel.

Maka surat kecaman presiden yang katanya keras itu jauh dari cukup. Aksi-aksi demonstrasi turun ke jalan harus terus digalakkan. Untuk menyuarakan hati nurani masyarakat dunia yang cinta damai dan benci terorisme negara Yahudi itu. Dan suara itu sah-sah saja disuarakan oleh PKS dan partai manapun, kalau mereka mau.

Bahkan Bawaslupun daripada melaporkan Tifatul Sembiring ke Polda, sebaiknya menggalang parpol-parpol untuk berdemo anti-zionis-Israel. Daripada mempolitisir demo solidaritas Palestina yang dilakukan PKS beberapa waktu lalu, sebaiknya memahkamah-Internasionalkan tokoh-tokoh Israel dan Amerika sebagai penjahat perang. Inilah politik hati nurani, karena tujuan politik itu sendiri adalah kekuasaan demi kemashlahatan manusia.